April 11, 2009

Kelemahan yg Menguatkan


Ia biasa dipanggil “Soemi”, yang kutahu si nama aslinya bukan itu, mungkin lebih keren atau malah lebih ndeso. Konon kabarnya,nama Soemi merupakan singkatan dari “ Soe”=soegih (kaya,banyak) dan “mi “ itu maksudnya mikir. Jadi Soemi itu orang yang sugih mikir alias sugih pikiran , bisa diartikan kaya pikirannya. Tapi jangan salah dulu, kaya pikirannya bukan dimaksud jenius spt para professor, ataupun kaya pikirannya dalam membuat program-program spt para birokrat di kantor, namun yang dimaksud bahwa dalam kepala Si Soemi itu selalu dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang saling berdesakan akibat beban persoalan hidupnya yang dating silih berganti bagaikan wartawan yang “regudugan” mengejar artis yang lagi hangat-hangatnya digosipin. Sebagai manusia biasa, adakalanya Soemi merasakan letih seperti yang ia rasakan hari itu. Kepalanya begitu berat, banyak peristiwa yang terjadi beberapa bulan terkahir ini yg mampu membuatnya loyo bagaikan batere yang lama tidak dicharge. Seandainya saja ……bumi tiba-tiba berhenti berputar, jadi Soemipun bisa berharap agar iapun bisa berhenti untuk tidak mau meneruskan perjalanan hidupnya…Uuups… tapi itu cuma seandainya lho ….angan-angan yg nglantur. Emangnya mau,apa? Kata emaknya…kalau bumi berhenti berputar, nanti yang siang akan merasakan siang terus…. Yang tentunya panas sumelet tanpa henti. Ya jelas ndak mau………. Lagian Soemi masih tansah eling, kalau Gusti kang Maha Asih, pasti akan senatiasa membuka jalan keluar untuknya.

Semalam Soemi punya “ krenteg “, ingin mengunjungi para Simbah (=nenek), Mbah Lie, Mbah Merry dan Mbah Last. Soemi…Soemi…., ada-ada saja mengubah nama-nama simbah dengan seenaknya , katanya si …biar kelihatan gaul. Ketiga Simbah ini punya banyak ruang dihati soemi karena kasih sayangnya saat Soemi masih kecil. Saat ini mereka sama2 sudah janda, sama2 punya anak banyak, tapi dimasa tuanya tinggal sendirian, dan lebih tragis lagi,sama 2 kondisinya kurang sehat……. Dorongan untuk mengunjungi mereka sangat kuat, sampai ia rela membolos kerja.

Dengan semanagt 45,layaknya para penggede yang akan melakukan kunker, ia mengayuh sepeda lumayan cepat agar tiga desa tujuannya dapat ia capai sebelum siang hari nanti. Mbah Lie, menyambutnya dengan tangisan saat Soemi masih meletakan sepedanya di halaman. Tangannya yang keriput memegangnya seolah tidak mau ditinggalkan. Bicaranya yg sudah sulit tak mampu mengungkapkan begitu banyak perasaan yg ingin ditumpahkan. Meski tidak tahu apa maksudnya, Soemi berusaha setia mendengarkan, agak lama ia di sana sampai Mbah Lie tampak agak Bombong… alias sumringah..

Tujuan kedua , mbah Mer, dengan hati-hati dibukanya pintu depan yang tidak terkunci. Rumah tampak sepi. Pelan-pelan Soemi langsung menuju ke ruang tengah, diamatinya mbah Mer dengan pandangan lesu dan putus asa sedang duduk sendirian...Agak kaget mbah Mer saat ia pelan-pelan menyentuhnya dari belakang.., namun senyum yang kemudian muncul membuat hati Soemi…mak nyeees…adem..teruss.. ngobrol bla…bla…bla…
Rumah Mbah Last menjadi tujuan ketiganya. Ada rasa bahagia saat melihat mbah Last tampak segeer…, meski sebenarnya ada beban berat yang harus ditanggungnya karena dimasa tuanya yang kurang sehat, ia harus juga merawat anaknya yang sakit tanpa harapan sembuh….Namun mbah last masih ceriwis… mengisahkan masa-masa mudanya…

Matahari begitu terik.., laksana ”Bionic Woman” ,Soemi kayuh sepedanya dengan sekuat tenaga setelah menyelesaikan “Kunker”….tuk pulang .Ada satu hal yang Soemi heran… , kepalanya kini terasa ringan…Why? Bukankah yang baru ia kunjungi adalah Simbah-simbah dengan segala kelemahannya….? Matur Nuwun Duuh Gusti… KasihMu mampu membuka mata hatiku, lewat kelemahan mereka Engkau menguatkanku..aku mohon jadikan pula dengan segala kelemahanku untuk menguatkan mereka…

Senyum Soemi semakin mengembang ia membagi gratis senyumnya pada setiap orang yang ia lewati…….senyum kanan ..senyum kiri… namun…Ups…tiba-tiba….Gedubrak…! Saking asyiknya Soemi tidak jeli ada Lubang jalan didepannya..… Ia segera berdiri dan mengayuh lagi sepedanya dengan malu-malu….Soemi…Soemi….Harusnya ia berganti nama menjadi Soele……. (soegih lebu =banyak debunya)..karena badannya sekarang penuh kotoran debu……bisa aja…..STOP.

1 komentar:

bunga raya mengatakan...

pertamaxxxxxxxx
maju terus pantang mundur