aku , manusia biasa
aku bukan manusia super.....,
aku manusia biasa
terkadang bengong tidak memahami segala peristiwa..
kegelisahan dan rasa takut setia menemaniku
aku bukan manusia super,
aku manusia biasa..
terkadang harus lari menghindar,
kesendiirian dan keheningan malam seakan benteng kuatku
aku bukan manusia super,
aku manusia biasa.
terkadang harus berhenti di satu titik
saat sumua sudut mendesak
aku bukan manusia super'
aku manusia biasa..
yang senantiasa tersungkur
pasrah dalam harapan belas kasihan
menyendarkan segalanya
pada Sang Kekuatan Sejati
karena aku manusia biasa,,,
TEXT
Amung Celathu Eel's....
April 24, 2013
Februari 24, 2010
Luv you ...my new template..
Heemm, jadi laper nih.., cape bersih-bersih & rapiin ruangan di rumah baruku. Biar klo temen ada yang mau mampir khan ga bosen. Gimana ga bosen coba? tiap datang rumah kosong, penghuni ga tahu kemana? mending klo dirumahnya banyak makanan, ya apalaah kue pa minuman yang segeeer gitu..., so meski tuan rumah ga ada, tetap ada yang buat dihabisiin..
Apalagi klo menu di meja makannya pas sama selera, pas laper.., tunggu apalagi toh yang punya rumah baik hati ( kali yaaa...? hiks) untuk ituuuuu, di rumahbaruku aku pengin selalu tersedia sesuatu yang bisa dicicipi..., siapa mau?
Sebenarnya daah lama banget tuh cari rumah baru, tapi mana sempaaat? Why? yaah sibuuk sibuk dan sibuuk..
Emang si bukan sibuk rapat , bukan sibuk bisnis, bukan sibuk shoping , apalagi sibuk traveling, bu & kan...,
Jadi sibuk ngapain ?
Sibuk ngalamun kali ya, mikirin kenapa yaa teman teman pada pinter banget nulis, sementara aku kok ga bisa, kenapaaaaa... coba kenapa?
Padahal klo dipikir banyak banget nih yang bermain kepala yang pingin dikeluarkan, tapi yaah itu ga bisa mengungkapkan....
Apa karena aku takut mencoba yaa? berarti aku gagal sebelum mencoba ya? Ah embooh, jadi tambah bingung...
Padahal katanya pak Winston Churchill, "sang mantan" PM Ingggeriiis , pernah bilang begini neeh...
"Sukses adalah menjalani satu kegagalan ke kegagalan lain tanpa pernah kehilangan antusiasisme "
Ono hubungane rak yo? Yo nek ora ana ya dipaksa dihubung-hubungkan lah.. (maksa dikit khan ga apa..)
Daah dulu ah... cape...
Tapi , aduuh gimana ya? meski aku capai aku harus pergi lagi ke suatu tempat dimana aku bisa melamun lagi...
Apalagi klo menu di meja makannya pas sama selera, pas laper.., tunggu apalagi toh yang punya rumah baik hati ( kali yaaa...? hiks) untuk ituuuuu, di rumahbaruku aku pengin selalu tersedia sesuatu yang bisa dicicipi..., siapa mau?
Sebenarnya daah lama banget tuh cari rumah baru, tapi mana sempaaat? Why? yaah sibuuk sibuk dan sibuuk..
Emang si bukan sibuk rapat , bukan sibuk bisnis, bukan sibuk shoping , apalagi sibuk traveling, bu & kan...,
Jadi sibuk ngapain ?
Sibuk ngalamun kali ya, mikirin kenapa yaa teman teman pada pinter banget nulis, sementara aku kok ga bisa, kenapaaaaa... coba kenapa?
Padahal klo dipikir banyak banget nih yang bermain kepala yang pingin dikeluarkan, tapi yaah itu ga bisa mengungkapkan....
Apa karena aku takut mencoba yaa? berarti aku gagal sebelum mencoba ya? Ah embooh, jadi tambah bingung...
Padahal katanya pak Winston Churchill, "sang mantan" PM Ingggeriiis , pernah bilang begini neeh...
"Sukses adalah menjalani satu kegagalan ke kegagalan lain tanpa pernah kehilangan antusiasisme "
Ono hubungane rak yo? Yo nek ora ana ya dipaksa dihubung-hubungkan lah.. (maksa dikit khan ga apa..)
Daah dulu ah... cape...
Tapi , aduuh gimana ya? meski aku capai aku harus pergi lagi ke suatu tempat dimana aku bisa melamun lagi...
Januari 30, 2010
Syukur untuk sesuatu yang "Biasa"..
Manusia dikaruniai banyak hal yang indah dari sang Pencipta, suatu karunia yang sungguh luar biasa apabila kita dapat mensyukurinya . Permasalahannya apakah setiap orang menyadari akan keluarbiasaan karunia itu atau tidak. Kenapa? Karena tidak jarang hati dan pikiran kita terpasung oleh segala sesuatu yang teramat biasa. Seseorang lahir dengan sempurna tanpa cacat, itu biasa, Seseorang yang bisa bebas bernafas segar, itu biasa, karena udara begiatu banyak melimpah, kita bisa dengan leluasa menggunakannya secara gratis. Setiap hari makanan tersedia di depan kita saat perut sudah mulai minta diisi, sangat biasa. Lalu?
Dari sisi “biasa” segalanya sepertinya tanpa makna , seperti hembusan angin yang berlalu “wusss…., berlalulah angin, apakah nanti angin akan berbalik atau tidak , tidak peduli , tidak ada pengaruh.
Namun kalau kita coba luangkan waktu, untuk sesekali bersandar pada tonggak “ketidakbiasaan”, menyendiri dan merenungkan dari sisi yang berseberangan.
Adakah kita masih bisa merasakan betapa indahnya bunga warna-warni? Apakah kita masih bisa menikmati betapa nikmatnya bebas berlari kesana kemari mengejar segala impian ?, adakah kita masih bisa tersenyum cerah ? saat mata kita tiba-tiba kabur, saat dada kita tiba – tiba sesak, sulit bernafas …. Dan bukankah kita hanya bisa menelan ludah tatkala perut lapar namun tak ada sedikitpun makanan sementara tak serupiahpun uang ada di tangan?
Saat kita kebetulan berada pada situasi “tidak biasa”, saat itulah terkadang muncul kemampuan lain untuk menyadari dan mempunyai kepekaan , betapa berharganya sesuatu yang teramat biasa, saat kita tidak memiliki.
Kemampuan yang mampu menuntun kita untuk dengan segala kerendahan hati mempersembahkan ujub syukur kepada Sang Maha Pemurah yang senantiasa memberi dengan segala Kelimpahan Berkat dan Kasih
Namun kalau kita coba luangkan waktu, untuk sesekali bersandar pada tonggak “ketidakbiasaan”, menyendiri dan merenungkan dari sisi yang berseberangan.
Adakah kita masih bisa merasakan betapa indahnya bunga warna-warni? Apakah kita masih bisa menikmati betapa nikmatnya bebas berlari kesana kemari mengejar segala impian ?, adakah kita masih bisa tersenyum cerah ? saat mata kita tiba-tiba kabur, saat dada kita tiba – tiba sesak, sulit bernafas …. Dan bukankah kita hanya bisa menelan ludah tatkala perut lapar namun tak ada sedikitpun makanan sementara tak serupiahpun uang ada di tangan?
Saat kita kebetulan berada pada situasi “tidak biasa”, saat itulah terkadang muncul kemampuan lain untuk menyadari dan mempunyai kepekaan , betapa berharganya sesuatu yang teramat biasa, saat kita tidak memiliki.
Kemampuan yang mampu menuntun kita untuk dengan segala kerendahan hati mempersembahkan ujub syukur kepada Sang Maha Pemurah yang senantiasa memberi dengan segala Kelimpahan Berkat dan Kasih
Langganan:
Postingan (Atom)