Januari 30, 2010

Syukur untuk sesuatu yang "Biasa"..

Manusia dikaruniai banyak hal yang indah dari sang Pencipta, suatu karunia yang sungguh luar biasa apabila kita dapat mensyukurinya . Permasalahannya apakah setiap orang menyadari akan keluarbiasaan karunia itu atau tidak. Kenapa? Karena tidak jarang hati dan pikiran kita terpasung oleh segala sesuatu yang teramat biasa. Seseorang lahir dengan sempurna tanpa cacat, itu biasa, Seseorang yang bisa bebas bernafas segar, itu biasa, karena udara begiatu banyak melimpah, kita bisa dengan leluasa menggunakannya secara gratis. Setiap hari makanan tersedia di depan kita saat perut sudah mulai minta diisi, sangat biasa. Lalu?
Dari sisi “biasa” segalanya sepertinya tanpa makna , seperti hembusan angin yang berlalu “wusss…., berlalulah angin, apakah nanti angin akan berbalik atau tidak , tidak peduli , tidak ada pengaruh.

Namun kalau kita coba luangkan waktu, untuk sesekali bersandar pada tonggak “ketidakbiasaan”, menyendiri dan merenungkan dari sisi yang berseberangan.
Adakah kita masih bisa merasakan betapa indahnya bunga warna-warni? Apakah kita masih bisa menikmati betapa nikmatnya bebas berlari kesana kemari mengejar segala impian ?, adakah kita masih bisa tersenyum cerah ? saat mata kita tiba-tiba kabur, saat dada kita tiba – tiba sesak, sulit bernafas …. Dan bukankah kita hanya bisa menelan ludah tatkala perut lapar namun tak ada sedikitpun makanan sementara tak serupiahpun uang ada di tangan?

Saat kita kebetulan berada pada situasi “tidak biasa”, saat itulah terkadang muncul kemampuan lain untuk menyadari dan mempunyai kepekaan , betapa berharganya sesuatu yang teramat biasa, saat kita tidak memiliki.

Kemampuan yang mampu menuntun kita untuk dengan segala kerendahan hati mempersembahkan ujub syukur kepada Sang Maha Pemurah yang senantiasa memberi dengan segala Kelimpahan Berkat dan Kasih

Photobucket